Meski kau padamkan bara di mataku: aku masih melihatmu,
Sumbatlah rapat telingaku: aku masih mendengarmu,
Tanpa kaki aku masih sanggup mendatangimu,
Mulut tiada aku masih dapat memanggilmu.
Potonglah lenganku, aku masih sanggup memegangmu
Dengan jantungku yang tangan,
Hentikan jantungku, maka otakku akan berdetak,
Dan jika kau sulut otak itu,
Kau bakal kupanggul dalam darahku
1899
Tidak ada komentar:
Posting Komentar