kalau kau tua, dan kelabu, dan
pengantuk
terkantuk-kantuk dekat pendiangan, ambil buku ini dan baca perlahan
terkantuk-kantuk dekat pendiangan, ambil buku ini dan baca perlahan
dan khayalkan sebuah tatapan lembut
yang dulu milik matamu, juga lekuknya yang dalam
yang dulu milik matamu, juga lekuknya yang dalam
berapa banyak yang pernah mengagumi
saat-saat riangmu
dan mencintai kemolekanmu dengan cinta murni atau palsu
namun hanya satu yang mencintai jiwamu suci
dan mencintai kemolekanmu dengan cinta murni atau palsu
namun hanya satu yang mencintai jiwamu suci
serta mencintai kerut wajahmu yang
tak muda lagi
sambil membungkuk di samping api
membara
gumamkan sedikit sedih, bagaimana cinta pun terbang
dan melayang di atas gunung tinggi jauh di sana
dan menyembunyikan mukanya di antara kerumunan bintang
gumamkan sedikit sedih, bagaimana cinta pun terbang
dan melayang di atas gunung tinggi jauh di sana
dan menyembunyikan mukanya di antara kerumunan bintang
W.B. Yeats |
William Butler Yeats dilahirkan di Sandymout Irlandia pada tahun
1865. Masa kanak-kanaknya dihabiskan di sebuah desa kecil di Sligo yang
masih alami, lalu belajar seni di Dublin. Ia memutuskan untuk memusatkan
perhatian pada puisi ketika mengalami masa-masa sulit dalam
kehidupannya semenjak pindah ke London pada tahun 1888.
Kumpulan puisi pertamanya adalah The Wandering of Oisin (1889), disusul kumpulan-kumpulan puisi lain, diantaranya The End among The Reds (1899), The Wild Swans at Coole (1917), dan The Tower (1928). Semasa hidup Yeats banyak melakukan perjalanan ke luar negeri, seperti Perancis dan Italia, namun ia senantiasa kembali ke tanah airnya untuk mendapatkan ilham bagi karya-karyanya. Yeats menerima hadiah nobel Kesusasteraan tahun 1923 dan meninggal di Nice, Perancis tahun 1939.
Kumpulan puisi pertamanya adalah The Wandering of Oisin (1889), disusul kumpulan-kumpulan puisi lain, diantaranya The End among The Reds (1899), The Wild Swans at Coole (1917), dan The Tower (1928). Semasa hidup Yeats banyak melakukan perjalanan ke luar negeri, seperti Perancis dan Italia, namun ia senantiasa kembali ke tanah airnya untuk mendapatkan ilham bagi karya-karyanya. Yeats menerima hadiah nobel Kesusasteraan tahun 1923 dan meninggal di Nice, Perancis tahun 1939.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar